Belakangan obesitas menjadi epidemi di berbagai
belahan dunia. Kondisi ini diperkirakan akan mendorong banyak wanita
usia produktif untuk menjalani operasi bariatrik. Di AS saja diketahui
separuh prosedur operasi bariatrik yang dilakukan antara tahun 2003-2005
dilakukan oleh wanita berusia 18-45 tahun.
Lagipula seperti yang
telah lama diketahui obesitas dapat meningkatkan risiko komplikasi pada
kehamilan seperti diabetes gestational dan sejumlah studi menunjukkan
bahwa kehamilan pasca operasi bariatrik jauh lebih aman ketimbang
kehamilan yang dialami oleh wanita penderita obesitas.
Hanya
saja baru-baru ini sebuah review menyarankan agar wanita yang baru saja
menjalankan operasi penurunan berat badan diminta untuk menunggu
sedikitnya satu tahun hingga akhirnya dapat hamil lagi.
Pasalnya
sejumlah studi menemukan adanya peningkatan risiko kelahiran prematur
pada wanita yang langsung hamil setahun setelah menjalani operasi
bariatrik (seperti operasi bypass lambung).
Selain itu, para
wanita yang hamil dalam kurun setahun setelah operasi juga cenderung
mengalami kekurangan gizi dan berpotensi memberikan pengaruh negatif
terhadap janinnya yang sedang tumbuh.
American College of
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pun menyatakan bahwa wanita yang
baru saja menjalani operasi penurunan berat badan berisiko tinggi
mengalami kekurangan zat besi, vitamin B12, vitamin D dan kalsium,
padahal zat-zat ini sangatlah penting bagi ibu dan sang bayi.
"Untuk
alasan itu, para pakar merekomendasikan agar para wanita yang pernah
menjalani operasi bariatrik sebaiknya menunda kehamilan minimal selama
satu tahun. Para wanita ini juga diminta untuk berkonsultasi dengan
doter terkait waktu yang tepat untuk hamil lagi, alat kontrasepsi,
asupan gizi, penambahan berat badan hingga suplemen vitamin yang bisa
dikonsumsi," saran peneliti seperti dikutip dari Livescience,
Sabtu (12/1/2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar