A. Pengertian
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, “mencuri”, μανία,
“mania”) adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri, tidak dapat menahan keinginan untuk
mengumpulkan atau menimbun barang. Orang dengan kelainan ini terdorong
untuk mencuri barang-barang, umumnya barang-barang yang tidak berharga,
seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang
penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan
merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan
mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri
biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah
direncanakan sebelumnya.
Ketidak mampuan seseorang menolak dorongan berulang untuk mencuri
barang barang yang seebenarnya tidak diperlukan untuk kegunaan pribadi
atau yangdicuri bukan karena?nilai uangnya. Tindakannya mengikuti pola
tertentu yaitu merasakanketegangan tepat sebelum mencuri dan diikuti
rasa puas atau lega saat pencuriandilakukan (Mc. Elroy dan Arnold, 2001)
Kleptomania pertama kali diakui secara resmi di Amerika Serikat
sebagai gangguan mental pada tahun 1960 dalam kasus negara bagian
California oleh Douglas Jones.. Dari semua melaporkan mengutil, kurang
dari 5% yang benar-benar dilakukan oleh kelainan kleptoman.
Kleptomania iacspenyebab tidak diketahui, walaupun mungkin mempunyai
komponen genetik dan dapat ditularkan di antara kerabat tingkat pertama.
Ada juga tampaknya menjadi kecenderungan yang kuat untuk kleptomani
untuk hidup berdampingan dengan obsesif-compulsive disorder, bulimia
nervosa, dan depresi klinis.
Sebagian besar pengidap kleptomania berjenis kelamin wanita, Sebuah
penelitian di Stanford University mengungkap, 62,5 persen penderita
kleptomania adalah perempuan sementara 37,5 persen sisanya adalah
laki-laki. Usia rata-rata saat didagnosis positif mengidap gangguan
kejiwaan ini adalah 45,6 tahun. Penyakit ini umum muncul pada masa puber
dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur
hidup. Sedangkan untuk anak-anak sulit memvonis apakah seseorang itu
kleptomania.
Karena kadang-kadang anak-anak belum mengerti batasan norma benar
atau salah, mereka juga belum paham tentang kepemilikan apakah ini punya
saya atau orang lain yang tidak boleh diambil sembarangan. Kasus-kasus
klepto pada anak-anak biasanya hanya dipandang sebagai kenakalan
anak-anak biasa. Pada orang dewasa, apalagi orang terkenal kasus ini
bisa berdampak pada rusaknya nama baik. Sensasi ketegangan yang dialami
ketika mencuri lebih mendominasi mereka daripada hasrat memiliki benda
tersebut. Secara finansial mereka mampu membeli benda-benda tersebut.
Namun ketegangan yang mereka rasakan ketika melakukannya itulah
sesungguhnya yang membuat mereka mengulang perbuatan tersebut.
B. Ciri – ciri Kleptomania
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders- DSM
IV-TR (text revision) terbitan American Psychiatric Association (Edisi
ke IV, 2000):
1. Pengulangan mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan oleh
individu yang bersangkutan atau kadang benda-benda itu diberikan untuk
orang lain. Benda-benda yang diambil adalah benda-benda yang tidak
mempunyai nilai, tidak berharga.
2. Peningkatan dorongan secara terus-menerus sebelum mencuri
3. Timbul rasa senang ketika mencuri berhasil dilakukan
4. Proses mencuri tersebut tidak dimotivasi oleh rasa marah atau
keinginan untuk balas dendam dan tidak disebabkan oleh delusi dan
halusinasi
5. Perilaku tersebut tidak disebabkan oleh conduct disorder, manic
episode pada gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian antisosial.
6. Orang kleptomania biasanya akan mengalami stress sebelum mengambil dan juga dia tidak mempunyai rasa bersalah.
7. Umumnya Penderita Mampu Membeli Barang Yang Dia Curi.
8. Penderita Akan Merasa Tegang Saat Melihat Barang Yang Dia Inginkan
Dan Sesaat Sebelum Mengambulnya.Setelah Berhasil Ia Akan Merasa Senang
Dan Lega.
9. Penderita mengambil barang secara spontan dan tanpa strategi serta
langkah yang rumit,naja seringkali ia meninggalkan jejak dan jejak
tersebut justru mengarah ke pelaku tunggal yaitu ia sendiri.
6. Penderita tidak merasa bersalah setelah mengambil barang
tersebut,bahkan ia akan berani memakainya di depan si pemilik
asli,tetapi ada pula yang menyembunyikan atau malah mengembalikannya.
Perbedaan Kleptomania dan Pencuri
1. Penderita kleptomania mencuri barang yg kurang beharga,sedangkan pencuri mengambil barang beharga.
2. Penderita kleptomania akan menyimpan barang yg dicurinya terkadang
mereka juga akan lupa terhadap barang barang tersebut.kalau pencuri
begitu dapat barang yg dicurinya klau bukan untuk di pakai untuk dirinya
sendiri, biasanya mereka akan menjualnya demi sejumlah uang.
3. Penderia kleptoimania ketika akan mencuri barang,tidak berniat
jahat sedangkan pencuri ketika mengambil barang pasti berniat jahat.
4. Penderita kleptomania tidak memperhatikan keadaan sekitar ketika
akan mencuri barang sedangkan pencuri akan mengambil waktu yg tepat
ketika akan mencuri
5. Orang klepto tidak mau mngaku dirinya klepto,tetapi pencuri kadang kadang mengakui dirinya klepto
C. Faktor Penyebab Kleptomania
Penderita itu tidak merencanakan melakukan aksi mencuri. Dorongan
untuk melakukan itu muncul secara tiba-tiba. Setelah menyadari
keadaannya, pada umumnya mereka yang melakukan tindakan ini merasa malu
dan jarang melaporkan perilakunya ini. Apa yang menyebabkan keadaan ini,
belum diketahui secara pasti. Ada yang menduga dari pandangan
psikodinamika karena ada pertahanan melawan impuls, keinginan, konflik
atau kebutuhan yang menakutkan di alam bawah sadar. Impuls atau
keinginan ini merupakan refleksi motif seksual atau masochistic
(kesenangan karena menderita) dan tindakan mencuri merupakan pengeluaran
impuls yang menunjukkan mekanisme narsisistik individu yang mudah
dikritik untuk mencegah pengecilan diri.penyebab lainnya adalah :
1. Kejadian traumatis,atau kehilangan yang membuatnya terpukul.
2. Bentuk pemberontakan terhadap suatu system.
3. Kerusakan otak dan keracunan CO(karbon monoksida).
4. Jumlah cairan otak serotonin yang tidak normal.
Kurangnya kasih saying ketika masa kanak-kanak pun dapat menjadi
penyebab timbulnya kleptomania, Psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah
Roslina Verauli M.Psi menjelaskan kalau kleptomania umumnya disebabkan
oleh kurang harmonisnya hubungan seseorang dengan keluarga. Misalnya,
anak kecil yang kurang mendapat perhatian atau kontrol dari orangtuanya.
Kebanyakan penelitian menyokong pendapat bahwa seseorang dengan
kleptomania mempunyai keruwetan dan disfungsi pada masa kanak-kanaknya.
Dorongan mencuri adalah usaha untuk mengembalikan kekurangan pada masa
kanak-kanak dini ini. Kleptomania sering ditemukan merupakan bagian dari
spektrum gangguan afektif, atau memperlihatkan gejala obsesif kompulsif
termasuk kompulsif dalam mencuci tangan, membersihkan, memeriksa,
mengumpulkan dan membeli sesuatu atau gangguan makan terutama bulemia.
Kleptomania erat hubungan dengan sistem serotonergik.
Kleptomania adalah penyakit kronik, umumnya dimulai pada akhir remaja dan kemudian berlanjut beberapa tahun kemudian.
D. Cara Mengatasi Kleptomania
Berdasarkan pemahaman bahwa gangguan ini disebabkan masa kecil yang
tidak terpuaskan yang bisa menimbulkan kegelisahan atau depresi, banyak
spikiater mencoba memberikan obat anti-sedih. Namun banyak yang
menyembuhkan penderita dengan melakukan pendekatan psikoterapi dengan
cara memperbaiki perilaku atau mengubah cara pemahaman penderita
mengenai dirinya. Sebenarnya kleptomania bisa di obati obat-obatan yang
biasa digunakan untuk mengobati penyakit obsesif-kompulsif,anti depresi
seperti PROZAC,PAXI atau ZOLOFF.Penyembuhan dengan pendekatan
psikoterapi dengan orientasi pemahaman memerlukan waktu panjang bisa 2-3
tahun. Ada baiknya dilakukan pendekatan untuk mengenal dirinya melalui
meditasi. Dengan meditasi, penderita diajar untuk memusatkan pikirannya.
Bila ia bisa melakukan pemusatan pikiran dan kemudian ia bisa tidur
nyenyak, maka keseimbangan yang diperoleh ini akan meningkatkan fungsi
sistem yang ada dalam tubuhnya. Sistem saraf otonom, sistem daya tahan
tubuh dan sistem hormonal akan bekerja bersama-sama dalam keadaan
seimbang yang mempengaruhi sistem neurotransmiter. Keseimbangan
neurotransmiter ini akan meningkatkan kesadaran anak yang menyebabkan
adanya pemahaman diri. Jika dengan dirinya sendiri ia belum mampu untuk
memahami dirinya dan mengontrol dirinya, maka anak perlu ditangani oleh
psikiater untuk mendapatkan psikoterapi meditasi sehingga proses
pemahaman bisa diperoleh lebih cepat.
Jika permasalahannya lebih banyak disebabkan oleh masa kecil yang
tidak terpuaskan, maka memperbaiki trauma masa lampau sangat membantu
anak memahami dirinya. Anak akan dibawa untuk merasakan apa yang terjadi
waktu kanak-kanak dan menyelesaikan permasalahannya itu. Kalau
permasalahan waktu kecil sudah dipahami seumur munculnya masalah itu,
maka diharapkan editing sejak mulai adanya permasalahan sampai ke
keadaan sekarang akan terjadi secara otomatis yang dilakukan oleh
sendiri dirinya. Dengan anak ini melakukan meditasi selama 10 menit
setiap hari dua kali, diharapkan disiplin diri sudah terbentuk,
pengontrolan diri sudah terlatih sehingga munculnya impuls untuk mencuri
bisa segera disadari dan dicegah untuk bertindak.
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan kleptomania adalah
cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi
psikodinamika, self-group therapy dan rational emotive therapy. Pada CBT
individu diharapkan dapat mengindentifikasi perilaku yang salah,
pikiran negatif dan mengubah pikiran dan perilaku tersebut secara lebih
sehat. Pada cognitive-behavioral therapy dan rational emotive therapy
diberikan beberapa perlakuan seperti covert sensitization, dimana
individu direkam secara diam-diam ketika melakukan pengutilan, hasil
rekaman tersebut akan diperlihatkan kepada individu dengan pengarahan
konsekuensi sosial terhadap perilakunya itu. Aversion therapy merupakan
sesi dimana individu berusaha mengatur pernafasan secara tepat, menahan
nafas untuk beberapa saat ketika rasa tidaknyaman muncul yang
diakibatkan oleh dorongan-dorongan tersebut kembali muncul.
E. Kesimpulan
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, “mencuri”, μανία,
“mania”) adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri, tidak dapat menahan keinginan untuk
mengumpulkan atau menimbun barang. Orang dengan kelainan ini terdorong
untuk mencuri barang-barang, umumnya benda-benda yang sedikit atau tidak
ada nilai yang signifikan, seperti pena, klip kertas, pita, kerucut
lalu lintas, tanda-tanda, maskara dan mainan kecil. Beberapa
kleptomaniacs bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah
melakukan pencurian.
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan kleptomania adalah
cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi
psikodinamika, self-group therapy dan rational emotive therapy. Pada CBT
individu diharapkan dapat mengindentifikasi perilaku yang salah,
pikiran negatif dan mengubah pikiran dan perilaku tersebut secara lebih
sehat.
Tips Menghindari Kleptomania : Menanamkan konsep kepemilikan,
Membiasakan bersikap jujur, Menjadi teladan, No labelling. Jangan
kacaukan upaya perbaikan sikap anak dengan mengungkit-ungkit peristiwa
pencurian yang telah dia lakukan, Ingatkan bahwa selalu “ada yang Maha
Melihat”. Dengan memberikan pendidikan agama sejak dini, kita bisa
memasukkan konsep Ketuhanan dan mengingatkan anak bahwa dimanapun mereka
berada, tidak akan pernah sendirian karena Tuhan selalu melihat apa
saja yang mereka lakukan. Dan Tuhan akan menyayangi anak-anak yang
berbuat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar