Apa itu Kanker Kolorektum?
Kanker kolorektal adalah kanker yang berkembang dari sel-sel usus besar. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Rektum adalah bagian 15 cm terakhir dari usus besar dan terletak di dalam rongga panggul ditengah tulang pinggul. Ini merupakan daerah yang sangat kecil sehingga jarak antara kanker usus dan organ normal sekitarnya sangat pendek.
Oleh karena itu, kemungkinan kanker menyebar ke organ sekitarnya dalam di panggul cukup siknifikan.
Bagian lain dari usus besar yang posisinya terletak di atas pinggul, disebut Kolon. Kolon dikelilingi oleh jaringan lemak, yang disebut omentum, dan dilekatkan pada dinding rongga perut oleh jaringan lemak yang lebih banyak lagi, disebut mesenterium. Dalam mesenterium terdapat kelenjar getah bening.
Kanker dapat berkembang dari sel-sel lapisan usus besar. Kanker dapat menyebabkan penyumbatan usus, atau perdarahan dalam tinja.
Seberapa umum Kanker Kolorektum?
Kanker kolorektum kini merupakan kanker paling umum di Singapura yang dapat menyerang pria dan wanita. Antara tahun 2005 - 2009 ada sekitar 1580 kasus didiagnosis di Singapura.
Usia Serangan
Kebanyakan orang yang didiagnosis mengidap kanker kolorektal berusia di atas 45 tahun. Orang yang lebih muda, berumur kurang dari 20 tahun, jika didiagnosis menderita kanker kolorektum kemungkinan besar merupakan kanker kolorektum keturunan, seperti polip adenomatosa familial.
Resiko dan Penyebab
Resiko kanker kolorektal meningkat jika terdapat :
* Sejarah penyakit polip kolorektal atau kanker kolorektal sebelumnya;
* Sejarah penyakit penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa;
* Sejarah keluarga kanker kolorektal dan / atau polip adenomatosa familial atau kanker kolorektal non-polip keturunan.
Gejala
Gejala dan Tanda Kanker Koloretal
Gejala umum yang dialami adalah perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit terus menerus atau perubahan dalam frekuensi tinja. Darah bercampur dengan tinja juga tanda mencurigakan yang membutuhkan perhatian medis segera.
Gejala-gejala lainnya termasuk ketidaknyamanan atau nyeri perut terus menerus yang tidak jelas. Kadang kala dirasakan ada benjolan didalam perut.
Diagnosa
Tes Diagnostik
Cara paling sederhana untuk mendeteksi kanker rektum adalah dengan memasukan jari dokter kedalam rektum, yaitu pemeriksaan dubur. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di klinik rawat jalan, memakan waktu kurang dari 5 menit dan menyebabkan ketidaknyamanan yang minimal. Namun, cara ini hanya dapat mendeteksi kanker yang terletak antara 5 sampai 8 cm terakhir dari rektum
Untuk kanker yang terletak lebih jauh di dalam usus besar, dapat dilakukan pemeriksaan sigmoidoskopi atau kolonoskopi. Teropong serat optik fleksibel ini dimasukkan melalui rektum ke dalam usus besar. Melalui teropong ini, dimungkinkan pengambilan potongan kecil dari jaringan tumbuh untuk pengujian. Prosedur ini dapat dilakukan dengan bius minimal di klinik rawat jalan. Meskipun tidak nyaman, prosedur berlangsung kurang dari 30 menit.
Barium enema adalah pemeriksaan sinar-X yang dilakukan untuk memeriksa usus besar secara keseluruhan. Pewarna diberikan melalui pipa sempit ke dalam rektum untuk melapisi seluruh usus. Beberapa foto sinar-X diambil pada berbagai bagian usus besar dan daerah abnormal diidentifikasi. Dokter selanjutnya mungkin melakukan kolonoskopi atau sigmoidoskopi sehingga biopsi daerah yang mencurigakan dapat dilakukan.
Pilihan Pengobatan
Pengobatan Kanker Kolon
Pilihan pengobatan yang paling umum adalah bedah. Kanker dengan lemak dan kelenjar getah bening sekitarnya diangkat dan kedua ujung bagian yang dipotong digabungkan kembali. Jika karena alasan tertentu usus besar tidak dapat digabungkan kembali, pembukaan buatan untuk usus besar, disebut kolostomi, mungkin diperlukan. Pembukaan ini memungkinkan limbah dikeluarkan dari tubuh ketika pembukaan normal tidak dapat digunakan atau harus diangkat. Kolostomi mungkin bersifat sementara atau permanen.
Tergantung pada stadium kanker, kemoterapi mungkin diperlukan setelah operasi untuk meningkatkan kemungkinan seseorang untuk sembuh dari kanker. Kemoterapi dilakukan melalui suntikan obat anti-kanker ke dalam pembuluh darah di tangan. Kemoterapi, yang berlangsung dari 6 hingga 12 bulan, biasanya dihubungkan dengan sariawan, diare, rambut rontok ringan, kemungkinan penggelapan kulit, dan mual. Obat yang paling umum digunakan adalah 5-fluorourasil, meskipun obat lain mungkin juga digunakan sebagai tambahan.
Pengobatan Kanker Rektal
Sekali lagi, pilihan pengobatan utama adalah bedah. Karena posisi rektum di dalam tulang panggul, tinggi kemungkinan kanker menyebar ke organ-organ sekitarnya, seperti kandung kemih, rahim dan tulang. Bahkan jika kanker telah semua diangkat dalam operasi, karena jarak antara kanker dan jaringan normal sangat dekat, kadang ada kekhawatiran sel-sel kanker yang tidak terdeteksi mungkin masih ada di sekitarnya. Oleh karena itu, tergantung dari seberapa jauh kanker telah menyerang lemak dan organ-organ sekitarnya, terapi radiasi kadang digunakan untuk mengurangi ukuran kanker kolorektal sebelum pembedahan. Lebih sering, radiasi digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa dan mencegah kanker berulang.
Radioterapi dilakukan dengan pemberian sinar energi tinggi pada area kecil di mana kanker utama berada. Pengobatan, diberikan setiap hari selama 5 menit, biasanya berlangsung 5 sampai 6 minggu. Efek samping yang mungkin terjadi misalnya diare, kelelahan, kulit kemerahan dan ruam. Pada beberapa wanita, radioterapi menyebabkan menopause dini.
Sama dengan kanker kolon, kemoterapi mungkin juga diperlukan setelah operasi. Radioterapi dapat diberikan bersama dengan kemoterapi.
Prognosis Kanker Kolorektum
Prognosis berarti kemungkinan hasil akhir dari penyakit berdasarkan semua fakta yang relevan terhadap kasus tersebut. Semua temuan dari pemeriksaan klinis, investigasi sinar-X dan laporan patologi adalah penting dan harus dipertimbangkan bersama untuk memutuskan apa kemungkinan perkembangan masing-masing kasus kanker colorectum. Dari sini, pengobatan yang sesuai dapat ditentukan dan dilakukan. Strategi pengobatan bervariasi dari orang ke orang. Dengan pengobatan yang tepat dan sesuai, prognosis untuk seseorang dengan kanker kolorektum dini akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar