Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 November 2012

dismenorhea

Dismenorrhea dapat dibagi menjadi: - Dismenorrhea primer: Terjadi pada banyak wanita, tanpa adanya kelainan atau penyakit di dalam rahim. Keluhan ini bukanlah pertanda adanya penyakit di dalam tubuh/rahim. - Dismenorrhea sekunder: Nyeri saat haid yang berhubungan dengan adanya abnormalitas, seperti tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim (endometriosis), polip rahim, mioma, penyakit inflamasi panggul, dan sebagainya. Dismenorrhea primer terjadi ketika rahim atau uterus yang berkontraksi pada saat haid, berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menekan pembuluh darah di rahim itu sendiri, dan otot-otot rahim tidak mendapatkan cukup oksigen. Nyeri yang dialami bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat berat, bahkan bisa disertai muntah dan diare. Untuk mengetahui apakah tipe dismenorrhea Saudari adalah tipe primer atau sekunder, hendaknya dikonsultasikan dengan dokter ahli kandungan. Karena belum menikah, kemungkinan dapat dilakukan USG melalui dinding perut untuk melihat kondisi rahim dan sekitarnya. Beberapa cara mengurangi kemungkinan dismenorrhea adalah: - Berolahraga teratur. Wanita yang beraktivitas fisik teratur lebih sedikit menderita dismenorrhea. - Menghindari minum-minuman berkafein menjelang haid. - Mengonsumsi cukup kalsium, baik dalam bentuk yoghurt, keju, produk susu, dan suplemen. Kebutuhan harian wanita adalah sekitar 1000 mg. Untuk mengurangi nyerinya, jika air kelapa dirasakan membantu, kami sarankan meneruskan meminumnya jika diperlukan. Antinyeri pada dosis yang lebih tinggi dapat digunakan, misalnya ibuprofen, namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter. Menggunakan kompres hangat (misalnya botol berisi air hangat) di daerah perut bagian bawah, dan memijatnya dengan lembut diharapkan membantu melancarkan peredaran darah di tempat tersebut, merilekskan otot, sehingga rasa kram dan nyeri dapat berkurang. Semoga ada manfaatnya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar