Penyakit Difteri
adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas.
Penyakit difteri buh yang
diserang adalah tonsil, faring hingga laring yang merupakan saluran
pernafasan bagian atas.
Ciri yang khusus pada difteri ialah terbentuknya lapisan yang khas
selaput lendir pada saluran nafas, serta adanya kerusakan otot jantung
dan saraf.Penyebab Penyakit Difteri:
Penyebab penyakit difteri adalah jenis bacteri yang diberi nama Cornyebacterium diphteriae.
Cara Penularan Penyakit Difteri:
Difteri bisa menular dengan cara kontak langsung maupun tidak langsung. Air ludah yang berterbangan saat penderita berbicara, batuk atau bersin membawa serta kuman kuman difteri. Melalui pernafasan kuman masuk ke dalam tubuh orang disekitarnya, maka terjadilah penularan penyakit difteri dari seorang penderita kepada orang orang disekitarnya.
Gejala Penyakit Difteri:
• Demam, suhu tubuh meningkat sampai 38,9 derjat Celcius,
• Batuk dan pilek yang ringan.
• Sakit dan pembengkakan pada tenggorokan
• Mual, muntah , sakit kepala.
• Adanya pembentukan selaput di tenggorokan berwarna putih ke abu abuan kotor.
• Kaku leher
Akibat Penyakit Difteri:
Setelah melalui masa inkubasi selama 2-4 hari kuman difteri membentuk racun atau toksin yang mengakibatkan timbulnya panas dan sakit tenggorokan. Kemudian berlanjut dengan terbentuknya selaput putih di tenggorokan akan menimbulkan gagal nafas, kerusakan jantung dan saraf.
Difteri ini akan berlanjut pada kerusakan kelenjar limfe, selaput putih mata, vagina. Komplikasi lain adalah kerusakan otot jantung dan ginjal.
Pengobatan Penyakit Difteri:
Pengobatan difteri tidak bisa dilaksanakan sendiri dirumah , segeralah di rawat dirumah sakit jangan sampai terlambat. Karena difteri sangat menular penderita perlu diisolasi. Istirahat total di tempat tidur mutlak diperlukan untuk mencegah timbulnya komplikasi yang lebih parah. Fisioterapi sangat diperlukan untuk penderita yang sarafnya mengalami gangguan sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Tindakan trakeotomi diperlukan bagi penderita yang tersumbat jalan nafasnya, dengan membuat lubang pada batang tenggorokan.
Pencegahan Penyakit Difteri :
Difteri jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Berikanlah imunisasi pada bayi umur dua bulan sebanyak tiga kali dengan selang satu bulan. Jenis imunisasi ini termasuk dalam Lima Imunisasi Dasar Lengkap. Biasanya imunisasi ini berbarengan dengan imunisasi polio, hepatitis B. Sedangkan imunisasi Difteri tergabung dalam Imunisasi D P T atau Difteri, Pertusis dan Tetanus. Untuk bayi umur sembilan bulan dilengkapi dengan imunisasi Campak (Morbili) . Segeralah imunisasi anak anda di Posyandu, Puksemas atau pelayanan kesehatan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar